Selasa, 15 November 2011

अवुर अवुरण

Di balik pulau ini
Tempat kedua kakiku berpijak
Di tanah air ibu pertiwi tersayang
Terbendung segudang keriduan untuk sahabatku
Di tanah kelahiran Siti Nuralisah

Sahabatku…
Maafkan daku dari kejauhan
Bila jasad ini tak mampu menyapa
Untuk tawa dan rangkulan hangatku

Andaikan angin ini dapat menerbangkanku
Melintasi bukit nan tinggi dan bentangan luas lautan
Mungkin sebelum senja menyapa malam siang berlau
Daku kan mendarat di tanah sabah bakso mas lele Ice box

Seandainya pula kantong ajaip kucing jepang
Bukanlah cerita belaka dalam filem kartun
Daku pasti meminta padanya untuk sebuah pinjaman
Dari kantong ajaib tempat baling-balinag bambu berada

Tanganku menggenggam butiran-butiran pasir
Cerita dari tanah bugis Sulawesi selatan
Untuk kutaburkan di daun-daun kupingmu
Sebagai wacana melepas kerinduan bertahun
Melewati semalam suntuk bersama premium philipin

Tuhanku yang maha pemurah
Lagi maha penyayang ummatnya
Berilah bunda hamba rejeki
Agar jasad ini kembali mengukir cerita
Walau sejenak di tanah kelahiran tercinta

Air mata bercucuran membahas kolam kerinduan
Mengingat tawa merekam kenangan
Duduk bersama sahabatku dijembatan
Tempat terakhirku bersama sebelum
Telapak kaki menginjak daratan ibu pertiwi

Selasa, 08 November 2011

idola q

1 November 2011

Puisi dimas anggara DI senetron KUPINANG KAU DENGAN BISMILLAH

WAHH sepertinya menarik kalau MEMANG ADA Puisinya DIMAS ANGGARA / AMAR di perannya dalam senetron kupinang kau dengan bismillah hehehehehe YANG BELUM TAU
Maap ya kawan belum bisa mendapatkan PUISINYA Sebagai gantinya ini saya Kasih Puisi Bisa juga buat untuk merayu CEWEK

SAYA
Saya, semuanya tentang saya.
Saya adalah orang yang menjalani hidup saya.
Saya adalah orang yang berada di tengah-tengah mereka.
Saya adalah orang yang -kadang- dianggap tidak berada.
Tapi saya tetap berada dalam diri saya.
Saya, semuanya tentang saya.
Saya yang pernah menjadi kamu.
Saya yang pernah menjadi dia.
Saya yang pernah menjadi selain kamu dan dia.
Dan semua itu terjadi dalam diri saya.
Saya, semuanya tentang saya.
Saya yang masih bertanya kepada saya ketika kamu menyuruh saya harus bagaimana.
Saya yang selalu dianggap tidak saya ketika saya bertindak sesuai dengan saya.
Saya yang memberi kebebasan kepada kamu untuk menilai saya apa.
Lalu saya pun menerimanya.
Saya, semuanya tentang saya.
Saya yang jarang di-saya-kan.
Saya yang sering di-kamu-kan.
Saya yang sering di-dia-kan.
Tapi saya tetaplah saya.
Saya, semuanya tentang saya.
Saya tidaklah sempurna.
Saya pernah salah, disalahi, dan menyalahkan.
Saya yang berkepribadian saya.
Saya sangat manusiawi.
Saya, semuanya tentang saya.
Saya bukanlah merah, kuning, hijau, di langit yang biru.*
Saya juga bukan cokelat, ungu, ataupun putih.**
Saya lebih nyaman bersemayam dalam hitam.
Dalam hitam saya dapat menemukan saya.
Saya, semuanya tentang saya.
Keluarkan saya dari dalam pikiranmu.
Lalu menjadilah saya lengkap dengan ke-saya-an saya.
Sejenak saja.
Bukan hal yang egois saya kira.
Ayolah…
Demi saya!!!


HAHAHAHA LUCU KAH NI link donload puisi sebagai ganti atau bisa juga untuk merayu cewek

Senin, 28 Februari 2011

CERPEN LUCU''SEPERTI NOURDEEEN''

Dulu sewaktu aku masih kecil,sebelum aku terlelap dalam tidur nenek selalu menceritakanku sebuah dongeng baik itu dalam bentuk fabel,legenda,mitos,sage,ataupun parabel.Tapi aku sendiri sebenarnya lebih suka bila nenek bercerita tentang sejarah hidup beliau,bercerita tentang kakek saat muda yang berpartisipasi melawan imperalis Belanda dan Jepang,bercerita tentang kenakalan ayahku sewaktu masih seumuranku.Aku belum akan tidur bila cerita nenek tentang tema-tema yang kusuka itu selesai bahkan tak jarang aku meminta nenek untuk menambah ceritanya lagi.Mungkin karena itulah nenekku jarang sekali membawakan cerita semacam itu karena tujuan semula dongeng yang seharusnya untuk mengantarku tidur menjadi bergeser fungsinya,malah menjadi semacam kopi.
Nenekku adalah salah satu manusia yang dianugerahi Tuhan dengan kecerdasan linguistik – verbal yang diatas rata-rata.Beliau mampu mengemas sebuah cerita menjadi sesuatu yang menarik untuk disimak,beliau mampu memberi ruh disetiap tokoh dalam ceritanya sehingga menjadi seolah-olah hidup.Nenekku mampu merangkai gagasan yang ada dalam kepala beliau menjadi sebuah kumpulan kata-kata yang memikat sebagaimana seorang pelukis yang menuangkan apa yang ada dalam kepalanya keatas kanvas.
Pada suatu malam,nenek mendongengkanku sebuah kisah jenaka,menurutku sangat jarang bahkan langka nenekku membawakan cerita bergenre semacam ini,dan seperti biasa aku mendengarkannya dengan posisi tiduran.Sambil mengusap rambutku nenekku pun mulai berkisah.Aku mendengarkan setiap kalimat bahkan kata yang dituturkan oleh nenekku dengan penuh perhatian.
Ceritanya,ada dua orang teman yang berkongsi menanam Pohon Mangifera indica di belakang halaman rumah milik salah satu dari mereka.Setelah beberapa tahun berlalu pohon mangga pun itu tumbuh menjadi besar,dan bagian ini yang dinanti mereka,pohon mangga itu mulai berbuah bahkan berlimpah ruah buahnya.Dua orang teman itu kemudian berencana memanen mangga hasil kongsi mereka.Namum keduanya kesulitan untuk memanjat pohon mangga itu,baik karena faktor internal mereka sendiri ataupun karena faktor eksternal,kondisi pohon mangga itu yang tidak kondusif untuk dipanjat.Mereka lalu memutuskan bekerja sama menaklukkan pohon mangga itu.Caranya,salah satu dari mereka naik ke pundak rekannya,lalu pihak yang pundaknya dijadikan pijakan mendorongkan tubuhnya ke atas sehingga temannya yang di atas pundaknya berhasil meraih sebuah ranting,lalu orang yang di atas pundak itu menaiki bagian atas pohon mangga yang penuh dengan buah mangga lewat ranting yang di pegangnya.
Tetapi setelah sampai di atas,salah satu orang yang berhasil naik itu bukannya membagi buah mangga yang berhasil dipetiknya kepada rekannya yang dibawah tapi malah asyik menikmatinya sendiri.Setiap kali dia memetik buah mangga yang menggantung di dahan pohon,rekannya yang dibawah berteriak-teriak agar dia sudi melemparkannya ke bawah tetapi buah itu malah dimakannya sendiri,begitulah seterusnya hingga buah yang ada di dahan hampir habis dinikmatinya sendiri.Karena jengkel dengan ulah kawannya yang lupa diri ketika berada di atas,rekan seperjuangannya yang ada di bawah berteriak-teriak memintanya untuk turun,tetapi permintaannya sama sekali tidak diindahkannya,bahkan dia tetap saja dengan santai menikmati buah mangga itu.Karena semakin jengkel,sebab merasa disepelekan orang yang di bawah melempari rekannya yang diatas dengan isi mangga yang bertebaran di atas tanah,tetapi hasilnya sama saja orang yang di atas itu tetap tak bergeming dari tempatnya.
Aku tertawa mendengar cerita itu,apalagi ketika nenekku menutup cerita dengan adegan dialog antara kedua kawan tersebut,yaitu ketika kawannya yang dibawah bertanya kapan dia akan turun,orang yang diatas menjawab dia tak akan turun dan tak akan pernah turun karena dia sudah lupa caranya untuk turun.
Nenek memasangkan selimut di tubuhku dan dengan lembut beliau mengusap pelipisku,lalu mengecup keningku dengan penuh rasa sayang,begitulah kawan,aktivitas rutin nenekku setiap kali beliau sudah mengkhatamkan dongengannya.Biasanya setelah itu nenekku akan meninggalkanku sendiri,lalu aku akan langsung memejamkan mataku,beberapa saat kemudian aku sudah tidak ingat apa-apa lagi karena aku sudah tertidur lelap.Tetapi kali ini tidak,ketika nenekku mulai beranjak meninggalkanku,segera kupanggil beliau:
“ Nenek...” teriakku pelan.
Nenekku berhenti lalu menoleh ke arahku dengan senyuman bibirnya yang khas.
“ Ada apa....” kata nenekku dengan tenang.
“ Siapa nama orang yang ada di atas pohon itu...” tanyaku dengan polos.
Nenekku diam sejenak,seolah sedang berpikir mencari-cari jawaban atas pertanyaanku.
“ Namanya....Noerdin,..ya Noerdin Haleed...” kata nenekku.
Setelah menjawab tanyaku nenek melanjutkan langkahnya,dan tiba-tiba suasana kamarku menjadi gelap ketika nenek mematikan saklar lampu di dekat pintu kamarku.Dalam perjalanan jiwaku ke alam mimpi aku bertanya-tanya sendiri,mengapa nenekku menamai orang yang tak tahu diri itu dengan nama Noerdin Haleed,bukankah ada banyak nama yang dapat dijadikan sebagai nama untuk orang yang maunya di atas terus itu.Mengapa nenekku tidak menamainya dengan Gendon,Sentun,Tancep...atau siapalah yang intinya nama itu masuk dalam daftar nama-nama tidak keren,mengapa harus Noerdin Haleed,bukankah itu sebuah nama yang keren ?.
Rasa kantuk mulai menyerangku dan tak lama kemudian aku pun tertidur pulas mengarungi alam mimpi.
< @ >
Hari ini hari minggu,hari libur dari segala tetak bengek aktivitas kerja.Hari ini aku bangun agak siang dari biasanya,kulihat dari jendelaku yang kubuka selepas shubuhan tadi,posisi matahari sudah hampir tinggi.Dengan agak malas aku bangkit dari kasurku yang sudah gepeng,lalu berjalan dengan langkah yang terseret-seret menuju pintu kamarku.
Pintu kamar kubuka berlahan-lahan,sambil menguap dan meregangkan badan kupandangi suasana di luar kamarku.Kulihat ayahku di ruang tengah sedang asyik menekuri televisi yang menayangkan acara favorit beliau,tinju dunia.Di dalam layar kaca itu terlihat dua orang anak manusia saling pukul,ayahku dengan tegang menyaksikan pertandingan itu,berharap jagoannya dapat memenangkan pertandingan hari ini.
Sehabis dari kamar mandi kuraskan badanku terasa sangat segar,ketika aku kembali ke ruang tengah lagi tak kudapati wajah tegang ayahku,wajahnya sudah berubah menjadi sumringah,aku yakin jagoannya pasti menang.Benar saja tebakanku,menurut pembawa acara tinju di stasiun televisi itu jagoan ayah menang TKO karena musuhnya lari terbirit-birit meninggalkan ring tinju,sebab terserang diare.
Tiba-tiba saja aku melihat keributan di area ekstra mural rumahku,orang-orang berlarian mengejar sesuatu.Rasa penasaranku menuntunku bergabung dengan keramaian untuk mengetahui apa sebenaranya yang sedang terjadi.Ketika aku bertanya pada Pakdhe Darmo tentang penyebab kehebohan yang sedang berlangsung di kampungku ini,dia menjawab katanya monyetnya Mas Danu lepas dari kandangnya,dia kabur karena mungkin monyet itu sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan majikannya.
Kulihat di bawah tiang listrik terjadi konsentrasi masa,mereka berusaha untuk menurunkan monyet yang ada di atas tiang listrik itu.Segala cara mereka coba untuk membuat monyet itu turun,tetapi selama ini usaha mereka sia-sia belaka,monyet itu tetap tenang duduk di atas tiang listrik.Masa melempari monyet itu dengan segala macam benda yang mereka punya,segala benda beterbangan ke arah monyet itu baik mulai dari sendal jepit,songkok,ataupun sarung yang dibentuk menjadi semacam bola tetapi tak mendapat respon sedikit pun dari sang monyet.Monyet itu malah melihat perilaku masa yang dianggapnya lucu dari atas tiang listrik sambil tersenyum.
Ah kalian pasti hanya masa bayaran juraganku,untuk memaksaku turun....,sampai kapan pun aku tak akan turun.
Begitulah kira-kira batin monyet itu.
Aku melihat monyet itu tetap bertahan di tempatnya walaupun jumlah masa yang semakin lama semakin bertambah banyak memaksanya untuk turun.Melihat itu aku jadi teringat kisah jenaka nenekku sewaktu aku masih kecil dulu,benar-benar seperti Noerdin.

cinta hitam

Dah 1 tahun aq Q pacaran ma alvin tpi gak pernah sedikitpun Qlihat dia menatapQ. Hemmm... Padahal Q typ hari mandi, pa jangan2 da masalah pd diriQ!! kykY gak dehh!Tyap hari Q memandang cermin, mencoba mencari celah kesalahan dalam diriku. Tpi ku rasa DriQ sempurna.Suatu hari alvin mengajak Q kencan. Kami jalan2 di Taman Kota. Tanpa menatap mataku dia mencium keningQ. Tak kurasakan apapun,kecuali rasa dingin dan hambar.Kemudian Q bertanya padanya" Al, kamu kenapa?"dia kemudian tersenyum " Gak knapa2 sayang..." sambil menggenggam tanganku erat.Tanpa ku sadari ada seseorang di belakangku. tiba2 dia menamparku dan berkata " Ohh jdi ini cewek yang kamu jadikan selingkuhan!! " katanya dengan nada geram.sambil menahan sakit aku tanya padanya" kamu siapa?""Aku ini tunangannya Alvin" jawabnya dengan nada tinggi.Aku pun Syock tanpa ku sadari sekujur tubuhQ ngilu dan tiba2 Q tak sadarkan diri untuk be2rapa jam.saat Q tersadar Q dengar suara papa yang memarahi Alvin habis2an." Kamu ini keterlaluan, bagaimana kamu bisa bertunangan dengan wanita lain sedangkan kamu sudah berpacaran dengan Gina. Kamu sudah mengingkari perjanjian kita. Kamu sudah lupa hutang2 orang tuamu padaku haah" kata papa geram " Tidak om, Saya ingat" kata Alvin tertunduk lesu. " Kalau begini jadinya, lebih baik bayar seluruh hutang orang tua mu dan kamu boleh meninggalkan Gina. Ku kira dengan menikahkan kamu dengan gina seluruh hutang orang tua mu bisa terbayar lunas, tapi kamu malah membuat Gina Kembali sekarat. Kmu tau gina punya penyakit jantung??" Q lihat sekilas Alvin tertunduk. Q tw dia merasa bersalah. Tapi tak q kira alvin hanya berpura2 mencintaiku. Tapi ini memang bukan salahnya. Memang dirikulah yang bersalah mencintainya.Cinta yang selama ini terjalin tak ubahnya hanya sekedar cinta hitam. Dadaku terasa sakit dibuatnya. Tiba2 alvin menatapku dari kejauhan "Gina" sayup2 terdengan suaranya, kemudian tak ku lihat apapun hanya seberkas cahaya berkilauan yang nampak di depan mataQ.di pemakaman ini, Q lihat jasatku di timbunan tanah basah. Dari kerumunan orang ku lihat papa terisak, dan alvin yang mengumpat pada dirinya sendiri." Al... Aq pergi tuk selamanya" Kata batinku.Bersama cahaya akupun pergi kerumah Tuhan.

CERPEN AKHIR CERITA LISTA

Hidup itu bagaikan air mengalir, kadang air itu juga gak akan berjalan dengan mulus karena banyak sekali bebatuan.

Tapi kali ini didunia ini hidup itu memerlukan temen sejati, selain itu hidup kita juga membutuhkan cinta, bukan itu aja sih sebenarnya, hidup juga sangat membutuhkan keluarga.

Tapi terlihat banget dalam hidup gue, banyak banget jalan yang gak mulus yang gue tempuh dalam hidup gue. Tapi dalam hidup gue ini gue tetep semangat walaupun hidup gue ini cuma tinggal bentar.Hush bilang apa sih gue ini??

Banyak banget orang bilang, hey Lista cantik, hey Lista manis, tapi sebenarnya hidup gue itu gak seceria yang mereka liat tiap hari.

Tapi gak juga sich, kalau dipikir-pikir, gue punya keluarga meskipun keluarga gue itu pada pencar semua. Bokap gue kerja di luar kota, bunda gue ih waw selalu ada meskipun dia selalu nyrewetin gue, abang gue jauh kuliah diluar negeri, lain lagi adik gue Cinta itu anak nyebelin banget buwat gue.

Trus lagi gue masih punya banyak sahabat gue yang slalu ada untuk gue. Saat gue punya masalah sama cowok, keluarga gue, apa aja dech pokoknya.

Wah dari tadi ngomong mulu nih, ga’ nyadar udah bel pulang sekolah. Saatnya pulang nih, tinggalin semua masalah disekolah karena pasti ntar sampai rumah gue ceritain semua sama bunda.

“Lis, Lista tunggu donk,,,,gi mana sich katanya mau pulang bareng??”, teriak Minny

“Oh iya gue lupa Min, tapi lain kali loe itu jangan teriak-teriak napa? Gue ga’ jauh banget dari elo?”

Emang temen gue satu ini cerewet abis walaupun gue deket ataupun jauh dari dia teriak teriak mulu kerjaannya.Tapi ini anak kalau didepan cowoknya pasti hobi teriak-teriaknya hilang gitu aja.

“Sory, sory fren. Oh ya kita pulang berdua soalnya Angel sama Niken ada pelajaran tambahan”

“Oke yaudah cepetan pulang, loe tau bunda gue khan. Kalau gue pulang terlambat 15 menit aja udah diomelin.”

“Yaudah come on….”

“Hei Min, gue mau tanya nich,,,,kemarin Ciko nemuin gue dan dia ngucapin sesuatu sama gue,,,,,,”

Kayak biasa belum selesai bicara udah dipotong sama sicerewet.

“Hayo,,,,,Ciko nembak loe ya Lis???” dengan nada menyendir

“Ya gitu dech Min, sekarang gue bingung harus jawab apa?”

“Kalau emang loe suka ya diterima aja dech Lis”

Setelah sekitar 10 menit perjalanan akhirnya gue sampai juga dirumah. Tanpa basa-basi lagi gue langsung ke meja makan karena perut gure dari udah bunyi melulu.

“Lista, ganti baju dulu sana baru makan.”

Wah suara bunda gue tuh, kalau ga’ diturutin bentar lagi dirumah gue bakal ada gunung merapi meletus.

Hari ini, gue capek banget nich,,, belum lagi mikirin Ciko,,, och ya gue lupa,gue belum pernah cerita tentang Ciko ya.

Ciko itu dulu temen gue satu tempat private waktu SD. Emang dulu gue pernah suka sama dia tapi biasalah namanya juga anak kecil. Dan kemarin dia habis nembak gue buat jadi ceweknya. Jujur sebenarnya gue seneng banget dia ngungkapin perasaannya ke gue, tapi yang gue takutin tuh Bunda gue yang pasti tuh orang tua satu kalau tau gue pacaran walah nih rumah bakalan hancur.

Dari pada gue bingung-bingung, lebih baik gue mau tidur siang aja dulu, ntar sore lebih baek gue Tanya aja ke Bunda walupun pasti entar bunda marah sama gue.

“Bunda, Lista mau tanya tapi bunda jangan marah ya?” Tanya Lista dengan rasa ga’ karuan

“Tanya apa sich,kelihatannya serius banget?”

“Gini bunda, kemarin Lista ditembak sama cowok, Lista bingung Lista harus gi mana?”

“Bunda piker Lista belum waktunya pacaran,Lista belajar aj dulu,ntar kalu udah kerja baru Lista boleh pacaran”

“Yach,bunda,,,”

Kalua udah kayak gini repot dech, zaman sekarang orang tua selalu aja nyamain zaman modern sama zaman mereka dulu yang masih jadul banget. Ga’ boleh pacaran lah, ga’ boleh temenan sama ini lah, ga’ boleh itu lah bla,,bla,,,bla,,,

Mentari udah muncul dan gue baru sadar kalau hari ini gue kesiangan. Dan saat gue liat jam, wah enam lebih seperempat. Gila tiada hari tanpa bangun telat. Dan pasti setelah gue keluar kamar positive bakalan ada suara bebek yang bakal bunyi kwek,,,kwek,,,kwek,,,alias suara bunda gue.

Dengan secepat kilat gue meninggalkan kamar mungil indah gue, dan turun berlari dari lantai atas dengan menutup telinga saat melewati bunda gue.

“ Sukurin deh loe kak, mangkanya kalau dibangunin langsung bangun jangan tidur lagi.” Ejek adik gue Cinta

“Hey,,,biarin aja dasar loe kecil. Udah dech loe urusin aja tuh barang loe berantakan pasti dikamar loe, Cinta anaknya ga’ bisa rajin sukanya berantakan, week.”

“He,,,he,,,he,,, ini anak tiap hari bertengkar aja kerjaannya ga’ bosen apa?”

Wah gawat gue kenal nich suara,, yah betul banget siapa lagi yang punya suara sekeras ini kalau bukan bunda gue. Siap-siap cabut aja deh.

“Lista berangkat bunda assalamualaikum.”

“Wa’alaikumsalam,,,”

Sampai juga disekolah dan beruntung banget gue hari ini ga’ terlambat. Belum sempat gue masuk kelas sesosok cowok imut and manis muncul dihadapan gue, yeah siapa lagi kalau bukan Ciko salah satu cowok yang nembak gue kemarin.

“Gi mana Lista, udah 2 hari nih?” Tanya Ciko

“Gi mana ya Cik?? Ntar istirahat ke dua aja dech loe kesini lagi, gue masih bingung”

“Yach,Lista mundur lagi, yaudah dech demi Lista apa sich yang engga’?” Dengan perasaan kecewa Ciko keluar dari kelas Lista.

Ngrasa ga’ enak nich gue sama Ciko, kalau bukan bingung gara-gara bunda pasti udah gue terima dech tuh anak.

“Hai,,,Lista ngapain sich bengong aja?? Tumben sendirian?? Minny mana?” tanya Angel

“Tanya ko’ kayak polisi aja?? gue lagi pingin ngelamun,,,Minny,,,emmm mungkin dia kekantin sama cowoknya, soalnya gue baru datang jadinya gue ga’ tau”

“Och, siang amat sich loe datangnya?”

“Yah,,tadi malem gara-gara mikirin sesuatu jadinya ga’ bisa tidur dech gue.”

“Hayo Lis,, loe mikirin apa?”

“Emmm…..”

“ Ciko ya?? Loe habis ditembak Ciko kan? And tadi Ciko kesini buat minta jawaban loe khan?”

“ Tau dari mana loe? Minny yang kasih tau ya?”

“ Gitu dech! Gi mana udah diterima Ciko?”

“ Ga’ tau nich gue bingung harus jawab apa?”

“Menurut gue sich, terima aja!! Kan loe juga suka sama dia??”

“Iya,tapi,,,,,”

“Bunda loe!! Selama ga’ ada yang ember pasti aman!!”

Kring,,,,kring,,,kring,,,

“Ya tinggal entar dech,,”

Mereka berdua kembali ketempat duduk masing-masing,,,tak lama kemudian Minny datang dengan ditemani sang pujaan hati yang juga akan kembali kekelasnya.

“Tadi loe ngomong apa aja sich sama Angel?” tanya Minny yang baru memasuki kelas

“Ntar aja dech gue cerita’in, udah ada Bu Nindy tuch ntar dimarahi”

“Ya dech bos,,,,”jawab Minny

Istirahat akhirnya datang. Tanpa membutuhkan waktu lama untuk memanggil Ciko, dia datang sendiri.

“Gi mana Lista??”

“Iya dech Ciko, gue mau jadi cewek loe.”

“Bener Lista?Ga’ bohong khn?”

“Ga’, udah ga’ usah banyak nanya dech ntar gue tarik lagi lo omongannya?”

“Iya dech,,,,yaudah dulu yach gue mau ngerjain PR dulu I LOVE YOU Lista”Ucap mesra Ciko

“Love You too”


“Minny,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,”

“Ada apa sich Lista kayak di hutan aja teriak-teriak?” Tanya Minny kebingungan

“ Tau ga’,,,,,”

Belum selesai gue ngomong seperti biasa disahut dulu sama Minny “ Ga’,,”

“Ya mangkanya jangan dipotong kalau gue lagi ngomong, gue baru jadian sama Ciko hari ini”

“Duch yang bener? Selamat dech kalau gitu….”

“Makasih,,,”

Hufth sampai juga gue dirumah, semoga gue terima cinta Ciko bunda gak bakal tahu.

Selama ini gue udah ngarepin Ciko lama banget, dari SD yang masih anak kecil kayak gytu sampai sekarang baru bias jadi ceweknya Ciko.

“ Lista,, ganti baju terus makan sang dulu.”

Wah gue kenal akrab tuch sama suara itu and kalau gue gak segera keluar dari kamar bakalan ada singa muncul dari balik pintu kamar gue.

Dok,,,Dok,,Dok,, “Lista cepetan keluar makan siang dulu”

Tuch khan baru aja diomongin udah muncul.

‘‘Iya Bunda,ini Lista lagi ganti baju.”

“Cepetan lho,,,”

“Kamu itu lo Lis, kalau pulang sekolah langsung ganti baju kenapa? Kou nunggu omelan Bunda dulu baru mau ganti baju.”

‘‘ Iya, iya Bunda. Lista minta maaf.”

“Udah makan dulu habis itu langsung tidur siang.”

Hufh sebel banget dech, tiada hari tanpa diatur sama Bunda. Bunda itu sukanya ngomel aja, tinggal bilang apa yang gue enggak sukai, tidur sianglah, makan malam, gak boleh tidur malam, dan masih banyak lagi terutama gak boleh pacaran dulu.

Yah, tapi apa salahnya kalau gue istirahat dulu, lagian hari ini gue capek banget.

Kring,,,Kring,,Kring

Siapa lagi nich ganggu tidur gue aja, udah tau orang lagi tidur ditelpon mulu.

“Halo siapa nich,,gak tau gue lagi tidur apa?”

“Santai Lis, nich gue Ciko.”

“Oh loe Cik, sorry gue ngebentak loe soalnya gue lagi tidur loe telp tadi. Ada apa Cik?”

“Ko’ ada apa sich loe lupa apa hari ini khan gue ngajak loe ketemuan Lis.”

“Ya ampun, lupa gue. Kumat dech penyakit pikun gue…”

“Gue tambahin Lis. Penyakit bangun telat loe juga kambuh.”

“Hehehe,,, yaudah tunggu gue emmm…?”

“Di Cafe deket sekolahan”

“Iya gue ingat… udah gue mau mandi dulu!”

“Sana cepetan mandi bau tau.”

Malu abis gue sama Ciko, knapa sikap burukku yang mudah lupa sama bangun telat harus muncul saat gue janjian sama Ciko. Wah entar ketemu dia muka gue mau gue taruh mna nich?”

“Mau kemana kamu Lis, buru-buru amat?”

“Mau kerja kelompok Bun, dirumah Angel!”

“Jauh banget?”

“Iya soalnya prakteknya harus di desa!”

“Kok sore amat ini udah jam empat lebih lho!”

“Yach kebiasaan Lista kambuh Bun, bangun telat! Udah Lista berangkat dulu!”

Wah bo’ong ma Bunda, maafin Lista Bun. Sekarang waktunya gue nemuin Ciko.

Brem…Bre..Breem..Wah ni sepeda motor knapa lagi, ga’ bisa diajak kompromi sich?!

Kring,,,Kring,,Kring,, Ciko pasti dech

“Iya Cik, sepeda motor gue mogok nich? Gimana”

“Loe udah siap? Yauda gue jemput ya?”

“Wah Cik jangan ntar ketahuan Bunda.”

“Truz…?”

“Tunggu aja gue pasti nyampek.!”

“Yauda gue tunggu.”

Naik apa nich,,,bingung,bingung gue!! Oh iya Minny…

Lama amat sich nih anak kemana sich?

“Halo Lis, da pa?”

“Minn gue bisa minta tolong ga’?”

“Apa Lis? Penting amat?”

“Tolong donk tmenin gue ke Café deket sekolahan!”

“Ngapain?”

“Udah jelasinnya ntar aja loe mau ga’? sepeda motor gue mogok nich!”

“Ya tunggu bentar!”

Duch lama amat nich anak, udah 5 menit nich!
Tin,Tin,Tin,,,

“Lista!”

Waduh tuch anak hobi apa ya teriak-teriak?

“Bentar non…!”

“Bunda,Lista berangkat!”

“Pulang jam berapa?”

“Jam tujuh,Bun!”

“Mau kemana nih? Lama ga’? and mau ketemu siapa loe dandan cantik gini?”

“Hobi nyrocos loe ga’ berhenti juga ya Min. jelasinnya ntar aja. Sekarang gue apa loe yang mboncengin??”

“Loe aja gue capek!”

“Ya dech,lagian gue juga numpang!”

“Loe sebenarnya mau ketemuan samasiapa sich Lis?”

“Ciko”

‘Wah gila loe! Ntar gue jadi kambing congek donk? Gawat loe tu Lis! Napa mesti gue yang diajak? Napa loe ga’ ajak temen-temen yang lain juga?and Napa…..”

“Wah loe tuch dimana-mana kerjaan nyrocos mulu?”

“Ya sorry, lagi emosi sama loe! Pati entar gue jadi kambing congek dech, ntar gue ga’ dianggep dech, and ntar…

“Gue pukul elo klo loe tetep nyrocos mulu!”

“Ya,,,Ya diem dech! Ntuh dah nyampek masuk aja sana sendirian!”

“Gue tinggal bentar Min!”

Rame banget sich nih café? Mana ya Ciko! Gue telp aja dech?

“Halo Ciko?”

“Ya Lis… loe dah nyampek?”

“Udah loe ada dimana Cik?”

“Sorry Lis, gue pulang soalnya gue kira loe ga’ dateng!”

“Oh,,, ya dech ga’ papa. Ini juga salah gue k’!”

“Yauda loe pulang aja! Da…”

Tuut…tuut…tuut….

Da..Cik! bener-bener hari sial gue nich? Udah bo’ong ma Bunda, motor gue mogok, sekarang ditinggal Ciko pulang!

“Ko’ keluar lagi Lis? Ciko mana?”

“Udah pulang gue kelamaan soalnya!”

“Oh…sekarang kita kemana nich?”

“Terserah loe aja!”

“Jangan sedih gitu donk, kalau gitu kita makan aja disini, gue yang traktir dech?”

“Yaudah dech, udah nanggung juga nyampek sini!”

“Yuk masuk!”

Sial bener nich hari buat gue, napa tadi ada acara motor gue mogok segala?

“Ih waw….”

“Apaan sich Min? Loe liat apa?”

“Mending loe tengok belakang dech and liat sendiri!”

“Apa sich? Cik…Ciko? Ancrit tuch anak katanya udah pulang e ga’ taunya nongkrong disini sama cewek laen. Kurang ajar banget sich tuch anak?”

“Sabar non… Sabar..Tahan dulu jangan marah-marah! Malu diliatin orang!”

“Mbak pesen jusnya alpukatnya satu!”

“Mau loe buat apa Lis? Mau ndingini hati loe ya?”

“DIEM loe…!!”

“Wah kelihatannya kebun binatang kehilangan satu anak macan nich?”

“Ini mbak jusnya!”

“Makasih…. Liat loe Ciko!”

“Loe ga’ mau berantem khan?”

“Ikutin aja gue”

“CIKO” Teriakan gue memanggil perhatian dari semua enjuu café dan tanpa basa-basi

Byur….

“Hey Ciko tadi bilang udah pulang. Gila loe belum ada sehari kita jadian loe udah selingkuh!”

“Eh sory ya! Kamu ini siapa?”

“Gue ceweknya Ciko, nama gue Lista dan gue baru aja jadian tadi pagi!”

“Gue juga ceweknya Ciko, nama gue Lina dan gue udah jadian ma dia 2 bulan yang lalu”

“Wah gila loe ya Cik… Loe nembak gue dalam posisi loe udah punya cewek?”

“Ow jadi gini sikap loe dibelakang gue! Jangan-jangan masih banyak cewek lain yang loe kibulin?” bantah tuh cewek

“Tapi Lin….”

“Halah mulai sekarang kita putus!”

Plak….

Wah seneng banget gue ngliat loe ditampar Ciko!

“Pantes loe Cik ngedapetin itu! Tapi menurut gue itu kurang!”

Plak…..

“Lis…gu…gu..gue ga’…bermaksud”

“Bulsyit loe… ayo Min kita pulang ga’ mut gue disini! Makan ditempat laen aja. Dan satu lagi mulai sekarang kita putus!”

“Rasain loe Cik ditampar sama dua cewek!”

“Minny…..!”

Hufh hancur banget hati gue. Kalu disini ada sesuatu benda yang bisa gue lempar, pecahin, pasti udah gue pecahin dari tadi. Ih….. sebel banget sama Ciko! Awas loe Cik!

“Hei non nglamun aja. Kemana nich?”

“Bentar nunggu ceweknya Ciko keluar!”

“Lina…”

“Ada apa!”

Garang amat nich jawabnya?

“Gue mau minta maaf masalah ini tapi gue beneran ga’ tau kalau Ciko uda punya cewek!”

“Ya ga’ papa. Ini semua bukan salah kamu!”

“Loe mau ga’ bikin rencana buat ngerjain tuch cowok playboy sama kita?”

“Apa Lis kita….?”

“Diem dulu dech loe Min! Loe mau ga’ Lin?”

“Oke kapan kita buat rencana?”

“Besuk dirumah gue. Loe sekolah dimana? Ntar kita jemput!”

“Gue sekolah di SMU Citra Bangsa!”

“What’s….?” sentak kaet gue sama Minny

“Knapa kalian? Ada yang salah sama sekolah gue?”

“Ternyata kita satu sekolahan! Ga’ nyangka kita bisa dikibulin sama Ciko! Padahal kita satu sekolahan! Loe anak mana?”

“Gila tuch anak jagu banget bo’ongnya? Gue anak kelas X IPS 2. Loe sendiri?”

“Gue juga anak kelas X IPA 1”

“Oh loe anak IPA? Kalau gitu kita ketemuan di Kantin utara aja!”

“Oke…”

“Eh tunggu Lis, temenmu satu ini namanya siapa?”

“Gue Minny…gue satu kelas sama Lista!”

“Oh….”

“Yaudah kita pulang dulu ya Lin?”

“Oke….”

Sesampai dirumah….

“Bunda Lista datang!”

Bruk..bruk…bruk….

“Lista kalau naek tangga pelan-pelan!!Berisik tau!”

Kapan sich Bunda belum mau nerima salah satu kebiasaan burukku! Yaitu naek tangga dengan berisik!

“Wah kenapa kamar gue jadi berantakan gin. Pasti ini kerjaan….CINTA!!! Sini kamu!!”

“Apa sich kak?”

“Beresin semuanya kerjaan kamu khan?”

“Hehehe…..”

“CEPET……..”

“Wah macan ngamuk nich!”

Kebiasaan banget adik gue satu ini kerjaannya ngeberantakin kamar orang aja! Ga’ tau hari ini gue BT banget apa?!

“Udah tuch macan jelek…..week….”

“CINTA…………..”

BRAK…..
PRANG…

Oh My GOD…….Gantungan kamar gue pecah. Siap-siap tutup telinga ini karena bentar lagi bakal ada singa yang marah.

“Ada apa sich rebut mulu? Cinta kamu itu kalau sama kakakmu jangan nakal to…bla…bla…bla….”

Sukurin loe dimarahin Bunda. Ih…..Sebel dech…inget lagi dech sama Ciko…napa sich loe jadiin gue selingkuhan loe? Gue tuch beneran sayang sama elo Ciko. Loe ga’ nyadar apa? Loe tuch bener-bener keterlaluan Cik!

Dari pada gue mikirin cowok ga’ penting kayak gitu lebih aek gue nonton TV aja!

Ciko…Ciko…Ciko…napa bayangan itu selalu muncul sich? Nonton ga’ bisa ngilangin loe dari pikiran gue! Gue mau nangis nich…….Angel knapa gue ga’ telpon Angel aja? Khan dia jam segini masih belum tidur!

“Woi non…tumben loe telp? Kalau malem-malem telpon pasti ada sesuatu nich?”

Suara melengking terdengar keras setelah nada sambung berhenti.

“Yap, loe tepat Ngel gue lagi ada masalah!”

“Knapa loe? K’ suaranya beda anget?”

“Ciko Ngel…?”

“Knapa Ciko? Bukannya hari ini hari jadi loe? Knapa loe tambah mewek gitu?”

“Iya bener hari ini gue jadian and putus sama dia!”

“Ko’ bisa?”

“Dia udah punya cewek duluan…..Hwa…..!!”

“Hei kalau nangis janga kayak bayi gorilla gitu donk? Tapi loe k’ bisa tau dari mana?”

“Tadi kita janjian di café deket sekolahan, tapi gara-gara motor gue mogok and gue datang telat sama Minny dia bilang dia udah pulang!...”

“Trus…?”

“Yauda gue makan aja sama Minny, belum gue mesen makanan Minny liat Ciko sama cewek laen, and gue liat itu beneran Ciko! Langsung gue tampar and gue siram tuch cowok didepan ceweknya!”

“Waw,,kalau aja gue liat pasti gue udah ikutan nampar Ciko dech…!”

“Oh ya satu lagi, yang buat gue ga’ nyangka tuch ceweknya satu sekolahan sama kita, dia anak kelas X IPS 2. Tuch ceweknya langsung mutusin Ciko. And gue sama tuch cewek punya rencana buat ngerjain Ciko!”

“Emangnya siapa nama tuch cewek? And kapan loe mau buat rencana?”

“Namanya Lina, besuk dirumah gue! And loe wajib buat ikut!”

“Nyokap loe? Khan nyokap loe ga’ suka sama gue,Niken,and Minny?”

“Besuk pagi nyokap gue mau nyusul bokap gue, jadi besuk gue sendirian dirumah!”

“Oke dech…..!”

“Yaudah gue ngantuk nich besuk kesiangan lagi?”

“Ya…daa….!”

Tuuuuuuuuutttttttttttttt…………….

Tuch anak belum ngucapin salam udah main tutup aja!
Paginya

Kring……………..

Jam alarm ini ga’ pernah buat orang ga’ kaget!
Dengan wajah letih aku pandang jam beker gue,
What’s…………jam enam…? Bergegas dech gue menyambar handuk dan mandi. Setelah gue selesai mandi gue lihat ada secarik kertas diatas meja makan. Ternyata Bunda gue udah berangkat ke luar kota!

“Lista……..”

Gue kenal tuch suara. Yapz yang punya suara kayak gitu cuma satu yaitu Desta. Cowok yang paling iseng dikelas gue. Ngapain tuch anak kesini?

“Ada apa Des? Loe mau berangkat bareng?”

“Iya tadi kebetulan gue lewat rumah loe!”

“Tunggu bentar gue mau ambil tas dulu!”

Tuch anak kesambet apaan ya lewat depan rumah gue?

“Loe kesambet setan apa sich lewat rumah gue?”

“Emmm….gini, adik loe Cinta anak SMP Tunas Bangsa kelas 9 khan?”

“Iya emang kenapa?”

“Gue boleh minta nomer HPnya ga’?”

“Mau loe buat apa?”

“Emmm….”

“Apaan sich?”

“Gue suka sama adik loe!”

“Oh My GOD…Loe suka sama anak yang ga’ pernah rajin kayak gitu? Gila loe?”

“Sebenarnya gue suka sejak dia jadi adik kelas kita diSMP, tapi gue ga’ berani ngungkapinnya, lagian gue khan tau sikap Bunda loe!”

“Ya ntar gue kasih tau…tapi loe jangan sakitin adik gue!”

“Siap bos….”

Waw ternyata seorang Desta yang jail banget kayak gitu bisa jatuh cinta sama adik gue yang ga’ pernah rajin kayak gitu. Amit-amit dech punya saudara kayak Desta.

Dan pemikiran itu terus ada dan membuat gue ga’ sadar kalau gue udah nyampek sekolahan.

“Lis jangan lupa ntar ya….”

“Iya….”

“Hayo Lista,, apaan tuch yang jangan lupa?”

“Eh loe Lin…itu tadi temen sekelas gue dia minta nomer HPnya adik gue soalnya selama ini dia diem-diem suka sama adik gue.”

“Emangnya adik loe sekolah dimana?”

“Di SMP Tunas Bangsa……”

“Oh…ya udah gue mau kekelas dulu…”

“ya gue juga mau balik, oh ya jangan lupa ntar pulang sekolah!”

“SIAP bos….”

Teriakannya kayak dihutan aja tuch anak… Nggak tau kenapa gue ngerasa langsung akrab aja sama tuh anak, mungkin gara-gara nasibnya sama kayak gue kalei ya…

“Hey temen-temen…ntar pulang sekolah jadi khan?”

“Yaiyalah….”

“Loe dah tau lum Ken masalah Lista?”
“Udah Min, tadi Angel cerita. Tapi loe emangnya ga’ tau ya kalau Ciko tuch emang udah punya cewek Lis?”

“Belum, emangnya loe udah tau?”

“Oh gue kira loe udah tau! Kalau gue emang udah tau dari dulu. Cewekna namanya Lina khan? Dia anak kelas X IPS 2 khan?”

“Loe kok tau?”

“Yaiyalah gue khan anak IPS?”

“Knapa loe ga’ bilang?”

“Rencana gue mau sms loe kemarin pulang sekolah, soalnya kemarin gue denger loe cuma dibuat taruhan sama Ciko dan teman-temannya! Tapi sorry pulsa gue habis, soalnya Rendra cowok gue kemarin minjem buat telpon nyokapnya!”

“Wah kurang ajar tuch anak, temen kita mau dibuat maenan!” memerah wajah Angel

“Bener tuch kata Angel, harus dikasih pelajaran nich?” sahut Minny

“Biarin bentar lagi dia ngrasain apa yang gue rasa!” jawab gue

Teet…Teet...Teet…

“Bel masuk tuch, gue balik kekelas ya temen-temen?”

“Ya sana cepetan…”

Pelajaran yang menyedihkan dech hari ni. Yupz Kimia, benci banget gue sama pelajaran ini apa lagi gurunya. Dulu sih orang bilang Cintai Gurumu Baru Kau Bisa Menyukai Pelajaran itu! Tapi gimana gue mau mencintai guru satu ini…? Galak banget… gue berdoa agar hari ini beliau tidak mengajar.

“Hey temen-temen Pak Kepala Sekolah datang..”

Teriakan salah satu temen gue membuat hati gue dag..dig..dug.. semoga Pak KepSek kesini bawa kabar baek (Kabar bahwa guru Kimia gue ga’ masuk) bukan kabar buruk.

“Pagi anak-anak”

“Pagi Pak..”

“Hari ini ada kabar duka buat kalian, bahwa Bapak Irianto tidak dapat mengajar kalia dikarenakan mengalami kecelakaan, dan saya diminta beliau agar kalian mengumpulkan tugas yang beliau berikan dan belajar sendiri didalam kelas tanpa ramai! Paham anak-anak?”

“Paham pak…”

Dengan wajah muram dan perasaan senang gue bersyukur karena doa gue dikabulin. Kelas gue emang terkenal gaduh, sampai ada salah satu guru mengundurkan diri untuk menjadi guru Biologi kami, soalnya waktu itu temen gue paling jail yaitu Desta menaruh permen karet dibangku guru sehingga beliau marah besar!

Keadaan yang semula tenang berubah drastis saat Bapak KepSek keluar dari kelas kami.

“Yeah….gue seneng banget Lis, guru satu ini akhirnya ga’ ngajar juga!”

“Wah loe itu Ngel guru ga’ ngajar tambah seneng, kayak gue donk dari tadi bersyukur dalam hati soalnya do’a gue dikabulin!”

“Do’a apa Lis?”

“Itu Min, do’a agar Pak Irianto ga’ masuk!”

“SAMA AJA kale Lis………!!”

“He satu lawan satu donk? Jangan dua lawan satu ngebentaknya!”

“Hehehe….”

Kelas gue baru 1 jam pelajaran udah kayak kapal pecah! Tapi dengan ramainya ini ga’ ngehilangin rasa sebel gue sama Ciko. Dan keihatannya penyakit gue kumat, pusing amat nich kepala!

“Min, si Lista mau kemana tuch?”

“Biasa ke kamar mandi kali..”

“Oh…”

Berlari dengan sekencang-kencangnya gue. Ga’ meduli’in poni gue yang berantakan soalnya bentar lagi gue kelihatannya bakalan mimisan dech!

Bruk…..

Aduh sakit… napa pakek acara nabrak anak segala.

“Eh sorry…”

“Ga’ papa....”

Hufh malunya, tanpa basa-basi gue tinggalin tuch anak tanpa membantu membereskan bukunya. Gue tengok kebelakang, tuch anak masih aja mandangin gue. Mungkn dia bingung melihat sikap gue yang berlarian.

Setelah gue keluar kekamar mandi, berharap gue masih melihat cowok tadi yang gue tabrak . gue mau meminta maaf sama dia, tapi sayang cowok itu udah pergi. Yaudah gue balik kekelas aja mau minum obat.

“Lis dari mana sich loe?”

“Dari kamar mandi…Ngel”

“Tadi ada temen cowok gue kesini nyari’in loe Lis, katanya loe habis tabrakkan sama dia tadi!”

“Oh iya Min, jadi dia temen cowok loe? Namanya siapa ntar gue cari’in soalnya gue mau minta maaf.”

“Gue ga’ tau Lis,, ntar loe Tanya Lina aja soalnya cowok tadi juga anak IPS tapi ga’ satu kelas sama cowok gue!”

“Yaudah ntar gue tanya Lina aja!”

Kring…Kring…Kring…

“Istirahat nih….keluar yuk?” kata Angel dengan tatapan menghadap Oji cowok barunya

“Tumben loe ngajak keluar, biasanya kalau ada Oji langsung aja loe berduaan?”

“Sebel gue Lis sama dia!”

“Oji…Oji… Dicariin nih sama Angel?” teriak Minny

“Hey gila loe Min… tuch khan dia kesini!”

“Angel tunggu…”

“Apa sih Ji? Gue mau ke kantin barengan sama anak-anak! Ya khan temen-temen?”

“Gak…” jawab gue serentak dengan Minny

“Hufh.. ya dech ada apa? Mau minta maaf? Udah gue maafin!”

“Sorry kalau gue kemarin buat kamu marah, tapi jujur Kristin itu bukan siapa-siapa gue!”

“Trus kenapa loe banding-bandingin gue dengan Kristin? Mentang-mentang namanya sama kaya nama belakang gue!”

“Ya gue ingat aja sama dia!”

“Terserah loe…!”

“Sorry Ngel… loe percaya kan sama gue?”

“iya gue percaya sama elo!”

“Hu…So Sweet…” teriak Minny

“He’em ya So Sweet banget… tontonan telenovela gratis nih!”

“Wah ancrit ya kalian berdua…!”

“Udah ah,, temen-temen bisa antar gue ke kelasnya Lina?”

“Ngapain Lis?”

“Ntar loe juga tau Min! Loe ikut ga Ji?”

“Ikutlah…!”

“Yaiyalah Lis, dia ikut khan ada mbak Angel tersayang.”

“Minny…….diterusin!!”

“Udah kalian nich kayak anak kecil aja, berantem mulu!”

Gak tau kenapa perasaan ini kok gak enak, dan benar tiba-tiba ada suara manggil nama gue, and gue kenal banget suara itu, Yapz Ciko yang manggil gue.

“Apa’an sih manggil-manggil!”

“Emmm…. Gue cuma mau bilang sorry?”

“What’s sorry? Gila loe Cik! Loe udah sakitin Lista sekarang loe cuma bilang sorry, enak banget ya jadi cowok udah nglakuin kesalahan sekarang bilang sorry?” Bantah Minny

“Gue kira loe gak usah bilang sorry, soalnya mulai sekarang loe gak usah ganggu gue lagi! Pergi loe sekarang!”

“Tapi Lis…?”

“Halah omongan loe tu bulsyit semua!”

“Cik, gue beri tau ya… gue itu cowok tapi gue itu gak pernah punya niat jadiin cewek cuma buat taruhan…. Emang loe tu dah gila!”

Dan akhirnya gue dan temen-temen laen pergi niggalin Ciko yang masih terdiam setelah mendengar kata-kata dari Oji! Mungkin dia bingung gue ma temen-temen tau dari mana kalau dia cuma jadiin gue taruhan!

“Thanks ya Ji, loe udah bantuin gue! Cowok loe emang baek Ngel!”

“Yapz loe khan juga temen gue Lis! Khan emang gue anaknya baek banget ya gak Ngel?”

“Idih ngrayu ya….?” Sendir Minny

“ Gak… loe itu juga jahat!”

“Wah jurusnya kurang tuh Ji!” ejek Minny

“Kok gitu sich?”

“Tau…”

“Udah, yang tadi dilarang berantem malah gantian ini yang berantem!”

“Khan nerusin bakat Lis!”

“Minny……!”

“Lis, itu bukan yang namanya Lina?”

“Ya itu Lina! Lina……..” seruku yang masih dari kejauhan

“Apa Lis?”

“Gue mau tanya, tadi sewaktu gue mau kekamar mandi gue gak sengaja nabrak anak IPS and gue sekarang mau minta maaf sama dia, tapi sayangnya gue gak tau nama and kelas anak itu! Minta tolong cari’in donk?”

“Ciri-cirinya gimana?”

“Oh iya Lis, dia itu bintang basket katanya cowokku!”

“Oh mungkin yang kamu maksud Destra? Kalau itu gue kenal soalnya dia satu kelas sama gue!”

“Gak tau…. Mana emangnya anaknya?”

“Ayo ikut gue kekelas…!”

“Yuk Min… lho Angel sama Oji mana?”

“Tau..Lagi berduaan kale nylesein masalahnya!”

“Itu yang namanya Destra Lis, anak yang paling keren dikelas gue!”

“Itu yang duduk ditengah antara Roni sama Andre?”

“Yapz, betul banget Min…! Itu bukan tadi?”

“Iya itu anaknya Lin…!”

“Oh jadi namanya Destra? Tapi yang gue bingung dari mana dia tau nama and kelas gue?”

“Gue denger dia itu naksir anak IPA tapi gue gak tau IPA berapa and namanya siapa? Mungkin loe kale Lis yang dia taksir?”

“Gue aja kenal dia baru sekarang… mana mungkin dia naksir gue?”

“Ya siapa tau khan Lis? Ya gak Min…?”

Rasa heran membayangi pikiran gue and Lina, kenapa hening banget kemana suara cerewet Minny kok gak kedengaran?

“Yah pantes aja tuh anak gak nyahut waktu gue tanya, lha lagi sama cowoknya!”

“Pantes aja suara loe lenyap gitu aja Min...!”

“Hehehe….”

“By the way sejak kapan loe berdiri disini Bay?”

“Dari tadi…!”

“Berarti loe denger tantang Destra donk?”

“Gak banyak sih! Tenang aja!”

“Eh Bay, kedatangan loe buat temen kita satu ini hening loe!”

“Loe gak tau apa Lin, Minny kalau ada cowoknya pasti diem!”

“Ya…ya.. gue khan Munak! Puas kalian?”

Setelah marah Minny langsung meningalkan gue sama Lina berdua. Dia berjalan menyusuri lobi bersama dengan Bayu!

“Wah marah beneran apa tuh anak Lis?”

“Gak, dia tuh cuma bercanda!”

“Truz temen loe yang laennya mana?”

“Niken sama Angel maksudnya?”

“Iya, kemana mereka?”

“Ya biasalah Lin, sama kayak Minny!”

“Enak ya jadi mereka? Bisa pacaran tanpa beban gitu?”

“Gak lagi mereka sama kayak kita banyak banget rintangan yang mereka lewati! Cuma masalah kita sama mereka beda!”

“Tetep aja mereka mujur banget gak kayak kita?”

“Itulah nasib… mungkin sekarang kita sakit hati tapi mungkin esok hari kita bakalan dapat candies?”

“Maksud loe Lis?”

“Dapat manisnya gitu… candies khan manis?”

“Hehehe loe itu aja-aja ada…!”

“Yaiyalah Lista…”


Setelah lama banget gue bercanda sama Lina, tiba-tiba dibelakang ada suara seorang cowok yang sempat mengagetkan gue dengan Lina.

“Ahem.. boleh gak gue ikut gabung?”

“Destra… boleh tapi kok tumben loe?”

“Ya gak papa kan Lin? Gue kan juga mau lebih kenal akrab sama Lista?”

Wah gak salah denger apa gue ada cowok keren bilang gitu?

“Eh sorry ya tadi gue nabrak loe? Soalnya tadi gue lagi buru-buru!”

“Ya gak papa!”

“Tapi ngomong-ngomong loe tau nama and kelas gue dari mana?”

“Ada dech, gue juga tau loe kemarin hari jadian lo and hari putus loe sama pacarnya Lina kan?”

“Lho loe kok tau sih Des?” sahut Lina

“Destra gitu lho! Tapi bener kan? And sekarang kalian udah putus sama Ciko? And gue juga tau knapa Ciko nembak loe Lis?”

“Loe tau banget tentang gue loe itu peramal ya?”

“Ya bisa dibilang gitu lah? Gak kok cuma bercanda”

“Des, Lis… gue tinggal dulu ya?”

“Mau keman loe Lin?”

“Biasa gue, hehehe belum ngerjain PR Geografi!”

“Wah rajin banget loe jadi anak!”

“Ya udahlah, gue mau ngerjain PR dulu!”

“Lis….”

“Apa Des?”

“Emmm, ntar malem gue boleh maen kerumah loe gak? Kalu gak boleh juga gak papa!”

“Gak papa kook, lagian besuk kan hari libur!”

“Ntar gue kerumah loe jam 7 ya?”

“Iya…”

Kring..Kring…Kring…

“Udah bel masuk, gue balik kelas dulu key?”

“Yapz…”

Hemm, tuch anak aneh banget sih? Knapa sikapnya ke gue aneh gitu ya? Moga-moga aja cewek yang dia taksir itu gue.

“He loe-loe pada, siapa tadi yang nyuruh ninggal gue sendirian?”

“Loe khan gak sendirian Lis, loe tadi khan sama Lina?” bantah Minny

“Iya loe tadi khan sama Lina?” bela Angel

“Ya, ya, ya, 1 lawan 2 positive gue kalah! Yapz, bener banget!”

“Siang anak-anak…”

Setelah gue and temen-temen mendengar suara itu, langsung aja gue lari ketepat duduk gue, soalnya itu suara Pak Heri guru Matematika gue.

Dengan boringnya gue ndengerin Pak Heri menjelaskan hitung-hitung yang buat kepala gue mau pecah, Nampak bayangan Destra dikepala gue. Apa gue suka sama dia? Apa gue jatuh cinta sama dia? And apakah gue adalah cewek yang dia taksir? Pertanyaan itu selalu aja muncul dipikiran gue.

BRAK….

Terkejut mendengar gebrakan Pak Heri diatas meja gue, membubarkan semua pikiran gue tentang Destra!

“LISTA..”

“Iya pak..?”

“Apa kamu mengerti apa yang bapak baru jelaskan?”

“Emm..me..mengerti pak!”

“Coba sekarang kerjakan latihan 3 no 5 yang b! cepat!”

“Iya pak…”

Dengan perasaan gugup, gue maju dan mengambil spidol yang tergletak diatas meja guru! Keringat dingin mulai berjatuhan, secara gue gugup banget khan dari tadi gue konsennya ke Destra bukan Pak Heri.

“Lista, kamu itu tadi sedang memikirkan apa?”

“Emmm…?”

“Udah gak usah banyak emm, duduk sekarang! Kamu tahu soal yang bapak kasih ke kamu itu belum bapak jelaskan! Knapa kamu tetap mengerjakannya?”

Malunya diriku setelah tahu bahwa Pak Heri cuma mengerjain gue doank! Tawa satu kelas langsung saja meledak!

Kring…Kring…

Akhirnya pelajaran tuntas semua, waktunya pulang!

“ Lis loe tadi lagi mikir apa’an sih?” Tanya Minny yang tepat berada dibelakang gue

“Emm gak apa-apa kok!”

“Alah gak usah bohong dech sama kita!” bantah Angel yang baru datang

Tiba-tiba suara Desta muncul dengan tiba-tiba..

“LISTA…”

“Wah loe Des buat gue jantungan aja? Gimana kalau gue ntar masuk RSU gara-gara suara loe?”

“Hehe..Sorry Lis! Gue tunggu entar nomernya loe?”

“Iya..Iya.. Tapi adik gue jangan loe apa-apain. Apa lagi sampai loe jailin gue jitak kepala loe ntar!”

“Gue bakal jaga adik loe Lista….!”

“Yaudah gue pegang ucapan loe…”

“Jangan lupa Lis… gue pulang dulu! Daa Lista..Daa..Minny..and daa….sikecil!”
“He…Desta awas loe ya manggil gue kecil!!” teriak Angel

“Nomer apa sih Lis? Kok nyangkut adik loe segala?” Tanya Minny dengan penasaran

“Emm itu Desta suka sama adik gue and dia minta nomer adik gue buat PDKT gitu?”

“CINTA maksud loe?” teriak kaget Minny dan Angel


“Aduh jangan teriak-teriak napa? Iya adik gue Cinta, udah ah ayo ke kantin ntar LIna nunggu kelamaan lagi!”

“Ya…Ya…Ya..”

“Eh tunggu dech Lis,,,!” cegah Angel

“Apa lagi sich Ngel?”

“Loe gak nungguin Niken dulu?”

“Oh iya gue lupa Ngel…!”

“Pinter ya loe pada mau ninggalin gue!” terdengar suara dari belakang gue sama temen-temen

“Hehehe,,sorry! Loe kelamaan sich Ken?” bela Minny

“Iya loe kelamaan sich sampek gue jamuran nunggu dikantin!” sela Lina yang tiba-tiba muncul dibelakang gue

“Sorry Lin, tadi gue dicegah mulu sama Fredy!”

“Iya gak papa, eh ya Lis? Dirumah loe ada siapa saja? Gak papa nih gue kerumah loe?”

“Gak papa kok! Nyokap gue nyusul bokap keluar kota, gue dirumah sama adik gue!”

“Oh yaudah nunggu apa lagi?”

“Tunggu. . .Tunggu. . .” kali ini Minny yang mencegah

“Apa lagi sih keburu siang nih!” Tanya Niken

“Gue numpang ya? Kan hari ini gue diantar!”

“Yah…gue kira apa’an? Iya loe naik sepeda motor gue and mboncengin gue key?” tawar Angel

“Thanks Ngel!”

“Udah beres kalau gitu, ayo cepetan kerumah gue!”

DOK… DOK… DOK…

“CINTA… Kakak pulang!”

“Iya kak bentar!”

“Wah ada apa ini kak? Kok rame amat?”

“Gak ada apa-apa, masuk temen-temen!”

“Lis, gue numpang ke kamar mandi, kebelet nih!” rintih Angel

“Lurus aja terus belok kiri! Cinta ngapain?”

“Belajar kelompok kak, ini sama Anji, Tika, Lia!” jawab adik gue dari kamar belajar gue sama adik gue

“Oh kalian rupanya!”

“Siang kak” sapa teman-teman Cinta

“Siang, Cinta udah makan?”

“Belum nanti aja kak!”

“Ya tapi jangan lupa makan!”

“Ya… ya..!”

“Temen-temen ke kamar gue aja ya?” ajak gue kepada temen-temen gue

“Terserah loe Lis!” jawab singkat Minny

“Napa loe lemes gitu Min?”

“Ngantuk gue! Cepetan donk ke kamar loe Lis!”

“Wah sicrewet bisa lemes juga gara-gara ngantuk?” goda Lina

“Udah deh gak usah godain gue! Lagi males debat nih!”

“Ya udah ayo ke atas! CINTA… kakak di kamar!”

“Iya kak!”

“Tumben loe perhatian sama adik loe Lis?” Tanya Niken kebingungan

“Gitu-gitu dia adik gue neng! Apa lagi gue disini cuma berdua!”

“Wah… loe juga punya perasaan gitu juga ya?” sendir Lina

“Gue juga sayang sama adik gue!”

“Yaudah sekarang kita bahas Ciko aja, gimana nih?”

“Gimana kalau kita maini dia!” usul Angel

“Caranya Ngel?” Tanya Niken

“Caranya, kalian berdua jadian lagi sama dia and berpura-puralah kalian masih sayang sama dia, tapi jangan sampai kalian sayang beneran sama dia terus kalian tinggain dia pada waktu yang sama saat dia mulai sayang sama kalian! Gimana?”

“Gue setuju sama usul Angel!”

“Loe Lis?”

“Emm, ya deh gue juga setuju! Tapi kapan kita mulai?”

“Gimana kalau besuk loe beraksi duluan Lin? Khan kelas loe lebih deket sama kelasnya Ciko! Ntar waktu Ciko ke kantin baru loe Lis yang beraksi? Gmana?” Niken mengajukan pendapat

“Iya deh gitu aja ya Lis?”

“Iya, iya! Loe setuju kan Min?”

“Tidur Lis dia!” sahut Niken

“Wah beneran ngantuk nih anak! Temen-temen ntar malem ada yang mau nemenin gue gak?”

“Nginep sini maksud loe Lis?” Tanya Angel

“Iya, besuk berangkat bareng!”

“Gue aja Lis?” Tanya Lina

“Ntar sore loe kesini lagi ya?”

“Oke deh!”

“Yaudah Lis, kita pulang dulu!” pamit Angel

“Hehehe… bangunin dulu tuh Minny!”

“Oh iya! MINNY…!!”

“Apaan sih Niken ini teriak-teriak?”

“Ya elo gak bangun-bangun! Ayo pulang!”

“Lho rencananya?”

“TELAT…”

“Sorry gue ngantuk soalnya?”

“Ya gak papa!”sahut gue

“Kita pulang Lis!”

“Hati-hati key!”

Setelah temen-temen gue pulang, tiba-tiba HP gue bordering! Lantunan music Cinta Terlarang dari The Virgin terdengar! And gue baru sadar kalau gue punya janji sama Desta!

“CINTA….”

“Apa kak?”

“Temen kamu udah pulang?”

“Udah dari tadi kak!”

“Eh Cin, loe tau temen kakak yang namanya kak Desta gak?”

“Oh kakak kelas Cinta dulu?”

“Kok kamu hafal sih Cin?”

“Yaiyalah, gosipnya dia dulu kan suka sama gue kak!”

“Bukan gossip itu!”

“Jadi beneran?”

“Iya! Loe gue kasih nomernnya ya… ntar loe sms dia!”

“Iya deh! Tapi kak…”

“Apa Cin?”

“Bunda?”

“Tenang aja kale! Gue gak akan ember!”

“Bukan itu kak!”

“Trus apa?”

“Anji gimana?”

“Emang kamu jadian sama Anji?!”

“Iya kak..udah 7 bulan yang lalu!”

“Kok pinter banget jaga rahasia sih?”

“Hehehe…Cinta!”

“Ya Desta loe ajak temenan aja dulu! Dia suruh nunggu loe kalau dia mau!”

“Ya deh ntar gue bilangin gitu! Cinta mandi dulu kak!”

Ternyata adik gue yang baru SMP pinter banget nyimpen rahasia. Gue aja baru sehari dah putus, walaupun bukan gara-gara Bunda sih! Pikiran itu membuat gue mengingat kembali akan Ciko, and sekarang gue baru nyadar knapa gue terima dia! Hufh…benci banget gue kalau inget-inget masa itu!

Teet…Teet…Teet…

Wah Lina tuh udah dateng! Pikir gue dalam hati.

“Lin…cepet amat…. Lho kok elo yang dateng Des? Tau dari mana loe rumah gue?”

Dengan wajah terkejut dan sedikit bingung plus
malu karena dah salah orang gue, kagum ngeliat tampilan Destra yang cool banget tiba-tiba muncul dihadapan gue. And tiba-tiba gue tambah bingung kenapa jantung gue detaknya cepet banget saat ngeliat Destra!

“ Emangnya gue gak boleh maen ya?” tanyanya sambil tersenyum

Wah senyum itu, manis sekali. Gak pernah gue ngeliat seseorang seyum kayak gitu ke gue. Apa gue jatuh cinta sama dia ya? Hush… apaan sih baru aja kenal tadi masak dah mikir jauh cinta?

“Ya boleh, cuma gue kaget aja. Kapten basket yang terkenal maen kerumah gue yang cuma jadi ketua OSIS.”

“Bangga deh loe Lis, udah jadi ketua OSIS. Banyak yang muji-muji loe! Kepintaran loe lah, keanggunan loe lah, kesopanan loe lah! Apa aja yang temen-temen liat termasuk kecantikan loe yang buat gue takjub!”

“Apaan sih gue biasa aja lagi gak seperfect itu! Masuk Des!”

“Yapz terserah loe mau duduk mana. Tapi gue bingung deh Des, loe tau rumah gue tuh dari mana?”

“Destra gitu lo! Pasti tau deh… loe mau pindah kemana aja pasti gue bakal nemuin rumah loe!”

“Sombong beanget sih?”

“Hehehe…. Eh ya by the way kok sepi banget?”

“Nyokap gue pergi keluar kota, nyusul bokap gue. Mungkin seminggu nyokap disana, katanya sih sambil ngurusin pindahan!”

“Siapa yang mau pindah?”

“Gue sama adik gue!”

“Ngapain sih pindah, kan enak disini?”

“Ya emang tapi tinggal nyokap bokap gue!”

Lagi seriusnya gue ngobrol sama Destra, eh bunyi lagi deh bel rumah. And kali ini gue yakin pasti itu Lina.

Kring…Kring…Kring…

“Tunggu bentar Des gue mau bukain pintu dulu!”

“Yapz non…”

“Lis, lama amat sih loe bukain pintu gitu aja??” Tanya Lina

“ Iya nih loe kemana aja sih Lis?” sahut Angel

“Lho loe juga mau tidur sini Ngel? Itu didalam ada tamu juga!”

“Emangnya gak boleh yadah gue pulang lagi nih?”

“Gak…gak…”

“Emang di dalam ada siapa sih Lis?” Tanya Lina dengan langsung nyrobot masuk ke dalam rumah

“Destra, ngapain loe kesini?” sentak kaget Lina

“Loe ya Lin yang kasih tau Destra alamat rumah gue?” tuduh gue ke Lina


“Bukan ya… aku tambah gak tau kalau Destra tau rumah loe Lis!” bantah Lina

“Emang gak bole hap gue maen ke rmah temen gue?” bantah Destra

“Setahu gue loe kan anaknya males keluar rumah Des?”

“Emm, tadi gue males di rumah mangkanya gue maen ke rumah Lista!”

“Udah bertengkar mulu…” lerai gue yang udah mulai bosen denger ocehan mereka berdua

“Apaan sih ni rame-rame… Tuh siapa Lis? Gebetan baru loe ya? Gila loe baru berapa menit tadi gue pulang loe udah punya gebetan baru Lis!” Tanya Angel yang berlagak pilon

“Hush, dia tuh Destra anak yang gue tabrak tadi diekolah, dia anak IPS satu kelas sama Lina! Mangkanya tadi jangan ngilang gitu aja!”

“Oh sorry deh! Lis gue ke kamar loe ya?”

“Mau ngapain emangnya? Jangan loe obrak-abrik kamar gue!”

“Biasa mau telp sama Oji! Tenang aja kale kamar loe gak bakal gue obrak-abrik, cuman mungkin kamar loe bakalan jadi kapal pecah!”

“ANGEL….” Teriak gue diiringi ketawa Angel yang berlari keatas menuju kamar gue

“Tapi Des, gue tuh masi bingung deh sama elo! Kok bisa tau rumah Lista sih?” Tanya Lina yang masih kebingungan.

MOUNT BROMO

Mount Bromo (Indonesian: Gunung Bromo), is an active volcano and part of the Tengger massif, in East Java, Indonesia. At 2,329 metres (7,641 ft) it is not the highest peak of the massif, but is the most well known. The massif area is one of the most visited tourist attractions in East Java, Indonesia. The volcano belongs to the Bromo Tengger Semeru National Park. The name of Bromo derived from Javanese pronunciation of Brahma, the Hindu creator god.

Mount Bromo sits in the middle of a vast plain called the "Sea of Sand" (Javanese: Segara Wedi or Indonesian: Lautan Pasir), a protected nature reserve since 1919. The typical way to visit Mount Bromo is from the nearby mountain village of Cemoro Lawang. From there it is possible to walk to the volcano in about 45 minutes, but it is also possible to take an organised jeep tour, which includes a stop at the viewpoint on Mount Penanjakan (2,770 m or 9,088 ft) (Indonesian: Gunung Penanjakan). The best views from Mount Bromo to the Sand Sea below and the surrounding volcanoes are at sunrise. The viewpoint on Mount Penanjakan can also be reached on foot in about two hours. From inside the caldera, sulfur is collected by workers.

Contents

[hide]

[edit] Culture

On the fourteenth day of the Hindu festival of Yadnya Kasada, the Tenggerese people of Probolinggo, East Java, travel up the mountain in order to make offerings of fruit, rice, vegetables, flowers and sacrifices of livestock to the mountain gods by throwing them into the caldera of the volcano. The origin of the ritual lies in the 15th century legend where a princess named Roro Anteng started the principality of Tengger with her husband, Joko Seger. The couple were childless and therefore beseeched the assistance of the mountain gods. The gods granted them 24 children but stipulated that the 25th child, named Kesuma, must be thrown into the volcano as human sacrifice. The gods' request was implemented. The tradition of throwing sacrifices into the volcano to appease these ancient deities continues today and called Yadnya Kasada ceremony. Though fraught with danger, some locals risk climbing down into the crater in an attempt to recollect the sacrificed goods that believed could bring them good luck.

On the Segara Wedi sand plain sits a Hindu temple called Pura Luhur Poten. The temple holds a significant importance to the Tenggerese scatter across the mountainous villages such as Ngadisari, Wonokitri, Ngadas, Argosari, Ranu Prani, Ledok Ombo and Wonokerso. The temple organized annual Yadnya Kasada ceremony which lasts for about one month. On the 14th day, the Tenggerese will congregate at Pura Luhur Poten to ask for blessings from Ida Sang Hyang Widi Wasa and God of Mahameru (Mount Semeru). Then the mass will proceed along the crater edges of Mt Bromo where offerings will be thrown into the crater. The major difference between this temple with the Balinese ones are the type of stones and building materials. Pura Luhur Poten uses natural black stones from volcanoes nearby, while Balinese temples mostly made from red bricks. Inside this pura, there are several buildings and enclosures aligned in Mandala zone composition.[3]

[edit] Activity

[edit] 2004 eruptions

Mount Bromo erupted in 2004, that eruptive episode led to the death of two people.[citation needed]

[edit] 2010 eruptions

On Tuesday, 23 November 2010, 16.30 WIB (Western Indonesian Time), the Indonesian Centre of Vulcanology and Geology Disaster Mitigation (CVGHM) confirmed the activity status of Mount Bromo at "alert" due to increasing tremor activity and shallow volcanic earthquakes at the mountain.[4] Concerns were raised that a volcanic eruption may be likely to occur. As a precaution local residents and tourists were instructed to remain clear of an area within radius three kilometres from the caldera and refugee encampments were erected. The area surrounding the Teggera caldera of Bromo remained off limits for visitors throughout the remaining part of 2010.

Bromo started to erupt ash on Friday 26 November 2010.[5]

On 29 November 2010 Transport Ministry spokesman Bambang Ervan announced that Malang's domestic airport, would be closed until 4 December 2010. Malang a city of about 800,000 people is about 25 km (16 mi) west of Mount Bromo. Abdul Rachman Saleh Airport IATA:MLG normally handles 10 daily domestic flights from the capital Jakarta. Government volcanologist Surono reported that the volcano was spitting columns of ash some 700 metres (2,300 feet) into the sky.[6]

[edit] 2011 eruptions

Bromo eruption January 22, 2011 at 5:30 am (Bromo volcano crater itself is not visible)

The Tengger Caldera was still active in late January 2011, the activity being characterised by fluctuating ongoing eruptions. On 23 January 2011 the Indonesian Centre for Volcanology and Geological Hazard Mitigation (CVGHM) (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) reported that since 19 December, 2010 volcanic ash and incandescent material had been thrown up by eruptive activity resulting in a heavy rain of material that fell around the crater. Continuous eruptions on 21 January caused a thin ash fall mainly in the village areas of Ngadirejo and Sukapura Wonokerto in Probolinggo district. The impact of a heavy rain of volcanic ash from eruptions since 19 December 2010 resulted in disruption of normal activities. By early 2011 concerns were being raised concerning the effect upon the local economy and the potential for long term environmental and health problems amongst the residents in the locality surrounding Mount Bromo. Due to high seasonal rainfall in January 2011 the potential for lahar and lava flow was raised due to the deposits of volcanic ash, sand and other ejected material that had built up. Seismic activity was dominated by tremor vibration and reports of visual intensity and sounds of eruption continued to be reported from the mountain monitoring facility, Bromo Observation Post. People living on the banks of the Perahu Ravine, Nganten Ravine and Sukapura River were alerted to the possibility of lava flows, especially when it was raining heavily in the area around Cemorolawang, Ngadisari and Ngadirejo. Eruptions and volcanic tremors were reported on 21 January and 22 January with activity subsiding on 23 January 2011. On 23 January, 2011 at 06:00 am the alert status at Mount Bromo remained at (Level III).[7]

On 23 January 2011 an exclusion zone was recommended for communities living around Mount Bromo. Tourists and hikers were to advised not to come within a radius of 2 km from the active crater. CVGHM stated that they expected warning signs to be installed stating the limit radius of 2 km from the crater. Operational caution was recommended for flights into and leaving Juanda International Airport IATA:SUB in Surabaya. CVGHM recommended the establishment of public areas for the provision of face masks and eye protection. CVGHM also issued a warning to residents to be cautious of ash build up on roofs and other places that may give cause for collapse under the burden of ash.[8]

Further eruptions and the issuing of Aviation Ash advisories on 27 January and 28 January 2011 led to concerns being raised regarding a volcanic ash plume, reported to be drifting eastward toward the air corridors used to access the Ngurah Rai International Airport IATA:DPS in Bali. Airport official Sherly Yunita was reported at the time as stating that concerns about visibility had prompted Singapore Airlines, Jetstar-ValueAir, Air France-KLM, Virgin Blue and Cathay Pacific to cancel several flights to Bali, 340 km (210 mi) to the east.[9][10] SilkAir also cancelled flights on the 27 January between Singapore and Lombok, an island to the east of Bali.[11] The Volcanic Ash Advisory Centre in Darwin, Australia released several Code Red Aviation Ash Advisories pertaining to Mount Bromo (Tengger Caldera), on 27 January. They indicated that ash was observed at altitudes up to 18,000 ft (FL180) extending 200 nautical mi to the south east of the caldera. In other ash advisories of that day the cloud was reported as at times having a 10 km/h drift, both to the east, and to the south east.[12]

Deformation-late November 2010-late January 2011

  • Tiltmeter
The Indonesian Centre for Volcanology and Geological Hazard Mitigation (CVGHM) reported on 13 January 2011, that deformation using tiltmeter measurements indicated an inflation at rate of 5 micro radians between 25 November 2010 and 14 December 2010 and a relatively stable since 15 December, 2010 both on Radial Components and Tangential Components.
  • EDM
Deformation measurement using EDM compared observations at designated measuring points; POS-BRO, POS-KUR and POS-BAT during the period 25 November 2010 - 20 December 2010 with observations from the period 21 December 2010 - 30 December 2010 indicated the shortening of the distance from the POS-BAT, or inflation. Observations between 30 December 2010 to 23 January 2011 were reported as relatively stable.[13]

[edit] Gallery

[edit] See also

Selasa, 21 September 2010

kEoong racooon

Dasar kau keong racun
Baru kenal eh ngajak tidur
Ngomong nggak sopan santun
Kau anggap aku ayam kampung
Kau rayu diriku
Kau goda diriku
Kau colek diriku
Eh ku takut sekali
tanpa basa basi kau ngajak happy happy
Eh kau tak tahu malu
Tanpa basa basi kau ngajak happy happy

*
Mulut kumat kemot
Matanya melotot
Lihat body semok
Pikiranmu jorok
Mentang-mentang kokai
Aku dianggap jablay
Dasar koboy kucai
Ngajak check-in dan santai
Sorry sorry sorry jack
Jangan remehkan aku
Sorry sorry sorry bang
Ku bukan cewek murahan

Back to Reff, *, Ref